Jumat, 09 Februari 2018

Hidroponik adalah budidaya tanaman dengan menggunakan air tanpa tanah. Dalam bahasa asingnya disebut soiless culture. Untuk itu, perhatian pembudidaya tanaman hidroponik tidak lepas daripada air. Seperti kandungan unsur hara, kadar-asam basa, dan lain sebagainya.

Dalam membudidayakan tanaman secara hidroponik diperlukan peralatan khusus yang tidak digunakan pada pertanian konvensional maupun organik. Peralatan hidroponik tersebut seperti TDS meter, PH meter, DO meter, dan lain sebagainya. Peralatan tersebut dapat diperoleh di toko sarana pertanian atau toko sarana pertanian hidroponik.

Jika kawan AM (ayo menanam) merupakan pemula dalam budidaya hidroponik maka peralatan seperti TDS meter dan PH meter merupakan kebutuhan wajib yang sebaiknya dimiliki. Dengan memiliki minimal 2 alat tersebut kawan bisa mengurangi tingkat kegagalan dalam belajar budidaya hidroponik.


Manfaat TDS meter untuk budidaya tanaman hidroponik

TDS adalah singkatan dari Total Dissolved Solids. TDS Meter digunakan untuk mengukur partikel padatan terlarut di air yang tidak tampak oleh mata. Partikel padatan tersebut seperti kandungan logam misal : Besi, Aluminium, Tembaga, Mangan dll) maupun partikel non padatan seperti mikro organisma dll. Hasil pengukuran dari TDS meter dinyatakan dengan satuan ppm dan atau EC.

Cara menggunakan TDS meter

Cara menggunakan TDS meter sangat mudah. Misalkan kita akan mengukur kadar ppm air baku dari larutan nutrisi hidroponik. Cara kerjanya seperti berikut:
  1. Siapkan air baku pada wadah.
  2. Celupkan bagian TDS meter yang memiliki bagian besi ke dalam air yang akan diukur. Kedalamannya sekitar 5 cm. Jangan dicelupkan setengah atau seluruh alat ke dalam air. Ini tentu bisa menyebabkan kerusakan pada TDS meter.
  3. Setelah TDS meter dicelupkan ke air, TDS meter secara otomatis akan mulai menghitung kandungan zat terlarut pada air tersebut. Tunggu sekitar 1-2 menit hingga angka pada TDS meter tidak berubah-ubah. Nah, angka pada TDS meter tersebut menunjukkan banyak kandungan zat terlarut yang ada di air.


Selain digunakan untuk budidaya tanaman hidroponik, TDS meter juga digunakan untuk mengecek kemurnian air dan kadar mineral yang ideal untuk semua aplikasi pemurnian air. Seperti pengecekan air minum isi ulang, air reverse osmosis, air PAM, air destilasi, air aki, air tanah, air limbah regulasi, air sadah, dan koloid perak.

TDS meter yang diperjualbelikan memiliki banyak varian merk. Namun keseluruhannya berupa TDS meter digital. Nah berikut sedikit fitur TDS meter digital:

1. Fungsi HOLD
Untuk menyimpan pengukuran, untuk membaca dan merekam.

2. Fungsi Auto-off
TDS meter menutup secara otomatis setelah 10 menit tidak gunakan untuk menghemat baterai.

3. Rentang Pengukuran
Rentang pengukurannya dari 0-9990 ppm.

4. Fungsi TEMP (Built-in termometer digital)
TDS meter dapat mengukur suhu lingkungan maupun suhu air.

Larangan penggunaan

Untuk menjaga keawetan pemakaian TDS meter maka perlu dihindari pemakaian TDS meter pada jenis air berikut.
  • Air panas dengan suhu melebihi suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi
  • Air Es / air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi
  • Air Payau atau air laut atau air garam karena pembacaan menjadi error, untuk pengukuran air laut ada alat khusus tersendiri
  • Air Accu, alkohol atau spirtus dll
  • Jenis air atau cairan lainnya yang tidak masuk dalam range pengukuran.
Begitulah informasi tentang cara menggunakan TDS meter untuk budidaya tanaman hidroponik. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan. Ayo menanam!

This post have 0 Post a Comment

Artikel Selanjutnya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post