Kamis, 08 Februari 2018

Sayuran sawi merupakan sayuran yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Sehingga kebutuhan akan tanaman sawi setiap harinya cukup besar. Selain untuk sayuran utama di dapur, sawi juga dicampurkan bersama makanan lainnya seperti pada bakso dan soto.

Menanam sawi cukuplah mudah. Sayuran ini dapat ditanam mulai dari pekarangan rumah hingga di lahan yang cukup luas. Jika ditanam di pekarangan rumah, kita bisa menggunakan wadah tanam berupa polibag. Jika ingin menanam sawi, mulailah dari persiapan benih, persemaian, perawatan, dan panen. Salah satu benih sayuran sawi yang bisa dipilih adalah varietas Caisim dari merk Cap Panah Merah. Untuk kebutuhan urban farming, dapat menggunakan varietas sawi Shinta yang juga dari Cap Panah Merah.

Sayuran sawi serupa seperti halnya sayuran pakchoy yang membutuhkan waktu sekitar 14 hss (hari setelah semai) untuk persemaian. Panen sayuran sawi sudah bisa dilakukan pada saat usia 25-30 hss.

Cara menanam sawi di polibag

Apakah kawan tertarik menanam sawi dengan polibag?, berikut uraian tahapan-tahapan yang harus dilakukan.

Sebelum ditanam, benih sawi dapat disemai terlebih dahulu. Setelah benih berkecambah, semaian harus kena matahari langsung dari pagi hingga sore hari. Selama proses persemaian, jaga persemaian agar terhindar dari hujan. Setiap pagi dan sore, persemaian disiram secara merata.

Saat bibit sawi sudah berdaun 3-4 helai, bibit sawi sudah bisa dipupuk. Pemupukan bisa dilakukan setiap 3-5 hari sekali.

Sekitar 1-2 minggu sebelum pindah tanam, persiapkanlah media tanam. Media tanam yang sudah siap ditempatkan pada polibag. Media tanam selanjutnya diberikan pupuk dasar. Pupuk dasar dapat menggunakan NPK. Pupuk NPK ditabur pada media tanam kemudian diaduk rata. Lalu media tanam disiram air dengan merata.

Dosis untuk pupuk dasar adalah sebagai berikut:
  • 1 sendok makan untuk polibag besar
  • 1/2 sendok makan untuk polibag kecil
Pada umur 14 hss, bibit sawi sudah bisa pindah tanam ke wadah tanam yang sudah disiapkan. Pindah tanam sebaiknya dilakukan pada sore hari. Selain dengan polibag, wadah tanam dapat berupa pot, jerigen bekas, dan lainnya sesuai selera. Satu wadah tanam diisi 1-2 bibit tanam. Kemudian bibit disiram supaya tidak stress.

Bibit sawi yang sudah pindah tanam, harus dirawat dengan baik hingga saat panen tiba. Perawatan dilakukan dengan cara penyiraman dan pemberian pupuk susulan. Penyiraman dilakukan setiap 1-2 hari sekali. Pupuk susulan menggunakan NPK dengan sistem kocor yang dibeirkan setiap 5-7 hari sekali. Cara membuat pupuk susulan dengan NPK adalah NPK dilarutkan air dengan dosis 1 gram per liter.

Jika sawi dirawat dengan baik maka sayur sawi sudah bisa dipanen pada usia 25-30 hss. Sayur sawi yang baru saja dipanen diletakkan di tempat yang teduh supaya tidak cepat layu. Untuk mempertahankan kesegaran setelah di panen, sayuran sawi bisa disimpan dalam lemari pendingin.

Begitulah informasi tentang cara menanam sawi dengan polibag. Semoga bermanfaat. Ayo menanam hijaukan bumi!

This post have 0 Post a Comment

Artikel Selanjutnya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post