Sabtu, 27 Januari 2018

Hidroponik merupakan teknik baru dalam budidaya pertanian. Dalam budidaya tanaman dengan Hidroponik sudah tidak menggunakan tanah. Hidroponik adalah budidaya tanaman menggunakan air. Tanaman yang banyak dibudidayakan dengan hidroponik meliputi sayuran dan tanaman buah. Sayuran hidroponik seperti kankung, bayam, sawi, pakchoy, seledri, endive, lolorosa, dan selada. Sedangkan untuk tanaman buah untuk hidroponik seperti cabe, tomat, dan paprika. Namun ada pula penggiat hidroponik yang sudah menanam tanaman seperti pisang, pepaya, dan padi secara hidroponik.

Hidroponik berasal dari 2 kata yaitu hydro yang berarti air dan ponos berarti daya. Secara asal kata, hidroponik berarti daya air. Air merupakan faktor paling pusat dalam bercocok tanam dengan hidroponik.

Salah satu kelebihan bercocok tanam dengan hidroponik adalah dapat dilakukan pada lahan yang sempit. Sehingga kegiatan ini dapat kita terapkan di pekarangan rumah tanpa harus ke lahan seperti sawah, ladang, atau kebun. Teknik hidroponik memang sangat cocok untuk kawan yang tinggal di daerah perkotaan.

Alat dan bahan memulai bertanam secara Hidroponik

Pakchoy hidroponik

Berikut alat dan bahan memulai bertanam secara Hidroponik.

1. Benih
Benih yang digunakan dalam pertanian Hidroponik sama saja dengan pertanian lainnya. Benih dapat diperoleh di toko-toko pertanian.


2. Rockwool
Rockwool merupakan media tanam yang paling banyak dipakai oleh pembudidaya tanaman hidroponik. Hidroponik berasal dari batuan alam yang dipanaskan sehingga menjadi materi yang sangat lembut menyerupai kapas. Rockwool memiliki kelembaban yang sangat baik sehingga mampu bertahan berjam-jam saat terkena sinar matahari.


3. Netpot
Netpot adalah pot khusus untuk hidroponik. Netpot memiliki ukuran yang lebih kecil dari pot biasanya dengan lubang akar meyerupai jaring.


4. Nutrisi/Pupuk ABmix
Pupuk hidroponik disebut dengan nutrisi. Nutrisi hidroponik berupa larutan yang dibuat dengan melarutkan padatan pupuk A dan B. Sehingga disebut di Indonesia sebagai ABmix. Nutrisi ABmix yang sudah siap pakai dijual dalam bentuk cair maupun padatan.


5. Kain Flanel
Kain flanel berfungsi sebagai media untuk meneruskan air atau larutan nutrisi ke akar dan media tanam tanaman. Kain flanel dapat ditemukan di toko kain, toko mainan, atau toko ATK.

6. Baki Plastik
Baki plastik berfungsi sebagai wadah tanam untuk menampung larutan nutrisi hidroponik.

7. Stereofoam
Stereofoam digunakan untuk wadah tanam dimana dapat ditempatkan netpot-netpot di atasnya. Lubang-lubang pada stereofoam dibuat menggunakan holesaw (baca penjelasan tentang holesaw di bawah).


8. TDS Meter
TDS meter merupakan alat hidroponik untuk mengukur jumlah kandungan zat terlarut dalam larutan nutrisi hidroponik. Nilai di TDS meter memiliki satuan PPM. Misalkan sebuah larutan diukur dengan nilai TDS meter 1000 PPM.


9. PH Meter
PH meter merupakan alat hidroponik untuk mengukur kadar-asam basa larutan nutrisi hidroponik. Misalnya suatu larutan nutrisi diukur dengan PH 6,1. PH tanaman sebaiknya berada pada rentang 5,5 - 6,5 (tergantung jenis tanaman.


10. Suntikan
Suntikan digunakan untuk mengukur banyaknya nutrisi ABmix yang akan ditambahkan ke air baku.

11. Pompa Aquarium
Pompa aquarium digunakan untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik dari penampungan ke tanaman-tanaman yang berada pada pipa-pipa.

12. Aerator dan Air Stone
Aerator dan air stone digunakan untuk menghasilkan gelembung-gelembung udara/oksigen pada larutan nutrisi hidroponik.

13. Hole Saw
Holesaw merupakan mata bor yang digunakan untuk membuat lubang pada pipa-pipa pvc atau wadah tanam. Pada lubang-lubang tersebut akan ditempatkan bibit-biti tanaman yang ditempatkan dalam netpot. Untuk menggunakan holesaw tentunya kawan harus mempunyai mesin bor.


Begitulah informasi tentang alat dan bahan memulai bertanam secara Hidroponik. Semoga bermanfaat. Jangan lupa kunjungi halaman facebook Hidroponik kami. Ayo menanam hijaukan bumi!

This post have 2 Post a Comment

Artikel Selanjutnya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post