Minggu, 06 Mei 2018

Organisme pengganggu tanaman (OPT) banyak sekali jenisnya seperti serangga, bakteri, jamur, dan keong. Beda OPT beda pula pestisida yang digunakan. Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan serangga disebut insektisida. Sedangkan bakterisida digunakan untuk mengendalikan bakteri.

Fungisida merupakan pestisida yang ditujukan untuk mengendalikan jamur (fungi)/cendawan. Berdasarkan bahan penyusunnya, fungisida dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu fungisida sintetis/kimia dan fungisida alami/organik. Fungisida kimia contohnya Antracol 70 WP, Rabcide 50 WP, Kasumin 20 AB, Fujiwan 400 EC, Daconil 75 WP, Dalsene MX 2000. Berdasarkan bentuknya, fungisida berbentuk tepung, cair, gas, dan butiran/granule.

Fungisida organik adalah fungisida yang dibuat dari bahan-bahan alami yang berasal dari unsur tumbuhan maupun hewani. Untuk membuat fungisida organik dapat memanfaatkan daun sirih, daun cengkeh atau daun nimba.

Cara membuat fungisida organik

Untuk membuat fungisida organik dibutuhkan bahan-bahan berikut.
  • Daun sirih/daun cengkeh/daun nimba 800 gr
  • Jahe 600 gr
  • Kunyit 600 gr
Adapun cara pembuatan fungisida organik dengan semua bahan di atas sebagai berikut.
  1. Haluskan semua bahan secara bersamaan.
  2. Campur semua bahan yang sudah dihaluskan dengan 2 liter air.
  3. Diamkan selama 24 jam.
  4. Keesokan harinya, saring campuran dengan kain halus.
  5. Hasil penyaringan diencerkan lagi dengan 6 liter air.
Nah, fungisida organik siap digunakan untuk mengatasi tanaman yang terserang penyakit. Jika kamu punya ketiga jenis daun di atas (daun sirih, daun cengkeh, dan daun nimba) maka kamu juga dapat mencampur ketiganya. Jika kamu punya cara yang lain untuk membuat fungisida organik, silahkan tinggalkan di kolom komentar.

Begitulah informasi mengenai cara membuat fungisida organik untuk mengendalikan fungi/cendawan pada tanaman. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Ayo menanam!

This post have 0 Post a Comment

Artikel Selanjutnya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post