Jumat, 18 Mei 2018

Minyak kelapa sawit yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit terdiri dari minyak sawit mentah yaitu CPO (Crude Palm Oil) dan minyak inti sawit yaitu PKO (Palm Kernel Oil). Proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit dilakukan di pabrik kelapa sawit. Adanya minyak kelapa sawit yang dihasilkan tidaklah terjadi tanpa kendala. Kendala pengolahan minyak kelapa sawit terdapat mulai dari tahap penanaman hingga pengolahan, kendala di lahan perkebunan hingga di pabrik pengolahan kelapa sawit.

Setiap perusahaan perkebunan kelapa sawit tentu berusaha untuk meminimalisir kendala yang ada. Jika banyak kendala tentu banyak pula biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikannya. Sehingga setiap perusahaan perkebunan kelapa sawit selalu menekankan kepada masing-masing bagian departemennya untuk melakukan inovasi. Untuk meningkatkan semangat karyawan dalam berinovasi, perusahaan mengadakan kegiatan seperti SS dan QCC.

Teknis pengelolaan hama kelapa sawit secara terpadu

Kendala yang dihadapi di lapangan perkebunan saja sangat beragam. Mulai dari tahap penyiapan lahan, pembibitan, perawatan hingga panen. Kendala yang berhubungan langsung dengan tanaman kelapa sawit adalah adanya penggangu tanaman kelapa sawit. Nah, ada dua jenis pengganggu tanaman kelapa sawit yaitu hama dan penyakit. Untuk menangani permasalahan hama dan penyakit dilakukan di bawah pengawasan Asisten HPT (Hama dan Penyakit Tanaman).

Adapun jenis hama pengganggu tanaman itu diantaranya adalah babi, ulat kantong, ulat tandan, tungau merah, nematoda, kumbang, ngengat, tikus, dan ulat api. Sedangkan penyakit yang menghambat pertumbuhan tanaman kelapa sawit antara lain:

  • Penyakit busuk akar yang disebabkan oleh Rhizoctonia sp.,Phytium sp., dan Fusarium sp..
  • Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganodermaboninense.
  • Penyakit layu yang disebabkan oleh Fusarium oxysporumf.sp.
  • elaeidis.Penyakit bercak daun yang disebabkan oleh Cercospora elaeidis.
  • Penyakit busuk tandan yang disebabkan oleh Marasmiuspalmivorus.

Pengendalian hama dan penyakit tanaman kelapa sawit dilakukan secara terpadu. Penerapannya didukung dengan perangkat GIMS (Geografic Informations Management Systems). Pengendalian hama terpadu tidak akan berdampak pada lingkungan, namun hanya mempengaruhi hama saja.

Berikut beberapa teknis pengendalian hama yang dilakukan di lingkungan perkebunan kelapa sawit.

Pemeliharaan Serangga

Adapun jenis serangga yang dipelihara adalah jenis Turnera subulata, Turnera umnifolia,Cassia tora, Euphorbia heterophyla, dan Antiganon leptopus. Jenis serangga ini dapat menjaga keseimbangan ekosistem. Serangga ini dimanfaatkan untuk mengelola tumbuhan liar yang berguna bagi kelangsungan hidup musuh alami hama ulat pemakan daun kelapa sawit.

Pengembangbiakan Burung Hantu

Pada lahan perkebunan kelapa sawit disiapkan kandang penangkaran burung hantu. Kemudian di beberapa titik, disiapkan pula rumah khusus untuk burung hantu. Burung hantu merupakan predator alami yang efektif untuk mengendalikan hama tikus.
Burung hantu sebagai predator alami hama kelapa sawit

Pengendalian hama Rayap

Menangkap hama Kumbang tanduk dengan Sex Pheromon

Kumbang tanduk merupakan hama kelapa sawit


Pengendalian hama ulat

Untuk pengendalian hama ulat dilakukan beberapa teknis berikut:

  • Menangkap kupu ulat api dengan cahaya lampu.
  • Pengendalian dengan tanaman Bacillus thurringiensis, bunga pukul-8, dan cendawan Cordyceps miliataris. Kedua tanaman tumbuh secara alami di kebun kelapa sawit. Kedua tanaman ini berguna untuk mengurangi pupa ulat pemakan daun dan serangga.
  • Pengendalian hama ulat api dengan pengasapan

Ulat tandan merupakan hama kelapa sawit

Penyemprotan Pestisida

Serangan hama bisa diatasi dengan cara penyemprotan pestisida alami yang bahan dasarnya
dari tumbuhan. Jika belum berhasil, para petani biasanya melanjutkan penyemprotan dengan
pestisida kimia yang dicampur larutan khusus, seperti larutan AERO 810 yang berfungsi menjaga pestisida agar tidak mudah terbawa air hujan.

Mengusir Gulma

Makanan yang dibutuhkan pohon kelapa sawit sering direbut tanaman pengganggu yang disebut gulma. Beberapa jenis gulma tumbuh subur karena mampu hidup di daerah tropis, misalnya rumput teki (Cyperus rotundus) dan rumput benggala (Panicum maximum). Upaya yang dilakukan untuk memberantas gulma adalah membabat, membongkar gulma berkayu dan kegiatan berburu ilalang.

Begitulah informasi mengenai teknis pengelolaan hama kelapa sawit secara terpadu. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Ayo menanam!

This post have 0 Post a Comment

Artikel Selanjutnya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post