Selasa, 08 Mei 2018

pavingblockindonesia.com
Pada saat musim penghujan, selain bencana banjir, bencana lain yang dikhawatirkan terjadi adalah bencana tanah longsor. Bencana tanah longsor rawan terjadi pada daerah berbukit. Sehingga pada daerah berbukit yang bersentuhan langsung dengan jalan raya biasanya dibuat teras-teras.

Hujan merupakan bukti terjadinya siklus air. Siklur/daur air merupakan proses perubahan wujud air hingga kembali menjadi air lagi secara terus menerus.  Siklus air berlangsung melalui beberapa tahapan. Tahapan daur air yaitu terjadinya penguapan (evaporasi), pengendapan/pendinginan (kondensasi), dan turunnya rintik-rintik air hujan (presipitasi).

Siklus air dapat terganggu oleh aktivitas manusia yang mengakibatkan terjadinya hujan asam. Hujan asam adalah hujan dengan kandungan PH air di bawah 5,6. Hujan asam terjadi karena adanya unsur Sulfur (belerang) yang dihasilkan oleh gas-gas buangan kendaraan dan pabrik industri. Ph air hujan yang rendah dapat membahayakan kehidupan mahluk termasuk hewan dan tumbuhan.

Siklus air dapat terganggu namun manusia harus berusaha untuk menjaga keberlangsungan siklus air supaya terjadi secara normal. Dengan menjaga siklus air maka kita pula menjaga kondisi atmosfer supaya tidak lebih tercemar lagi.



Cara menjaga keberlangsungan siklus air

Penggunaan paving block untuk menutup halaman gedung ternyata aman bagi lingkungan. Ini karena penggunaan paving block tidak mengganggu keberlangsungan siklus air. Nah, adapun cara menjaga keberlangsungan siklus air selengkapnya sebagai berikut.

1. Melakukan reboisasi pada hutan gundul
Reboisasi merupakan kegiatan penananamn kembali hutan gundul. Hutan membantu menyimpan air hujan. Akar-akar pohon di hutan akan menyerap air yang masuk ke dalam tanah dan menyimpannya sebagai air tanah.

Jika hutan gundul, maka air hujan yang masuk ke dalam tanah akan terus mengalir. Inilah yang menyebabkan lahan pada hutan gundul mudah mengalami kekeringan. Pada saat hujan, hutan gundul dengan relief tanah yang  berbukit-bukit rawan mengalami bencanatanah longsor.

2. Menanami pekarangan di sekitar rumah
Tanaman di sekitar rumah dapat membantu menjaga ketersediaan air.

3. Membiarkan halaman terbuka
Halaman terbuka tanpa ditutup dengan semen sangat dianjurkan supaya menjaga ketersediaan air.

4. Menggunakan paving block untuk halaman rumah
Paving block atau block beton dibuat dari campuran pasir dan semen dengan perbandingan tertentu. Paving block memiliki daya serap air yang cukup baik sehingga baik digunakan untuk menutup halaman terbuka. Paving block ramah lingkungan karena air masih bisa masuk ke tanah.

5. Membuat lubang resapan/biopori
Lubang resapan/bipori merupakan salah satu solusi untuk halaman/daerah yang sering tergenang air termasuk daerah banjir. Untuk daerah banjir tentu harus membuat biopori dalam jumlah yang cukup. Air hujan akan masuk ke dalam tanah melalui lubang biopori. Pada lubang biopori juga akan dihasilkan kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.

Dari uraian di atas, paving block itu ramah lingkungan. Dengan menggunakan paving block, halaman rumah/gedung akan terhindar dari becek dan genangan air. Selain itu, penggunakan paving block untuk menutup halaman dapat menambah nilai estetika halaman kita.

Begitulah informasi mengenai Apakah paving block itu ramah lingkungan atau tidak?. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Ayo menanam!

This post have 0 Post a Comment

Artikel Selanjutnya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post